Assalamuaikum,
Sajak ini sajak kehidupan. Saya rasa, semua wanita pernah mengalami situasi itu. Dan saya melihat seorang wanita, yang tidak habis-habis berkorban untuk orang tersayangnya. Tapi tidak memandang, orang yg sangat menyayanginya, yg ingin dia berubah, dari berusaha memuaskan hati manusia. :(
Kita bermuhasabah..
Dia menghitung kenapa?
Dia berbakti,
Dia mengorbankan hati,
Dia berharap dihargai
Berharap pandangannya tidak diketepi.
Benarkah
Mendapat Redha Allah itu,
degan berbakti pada ayah bonda,
Taat pada suaminya?
Tapi kenapa rasa seperit ini?
Bila Bayangan kita diketepi?
Muncul susuk pentingkan diri?
Saban waktu,
Rasa itu mencucuk dalam,
Rasa itu berbaur darah,
Mengalir tanpa kesan terbelah.
Allah,
Adakah mencari redha Allah,
kemudian rasa sepedih ini?
Dia termanggu di tiang Hatinya,
Dia terperosok di lubang kepedihannya.
Sakit.
Di saat cintanya diuji,
Dia tenggelam,
Lupa bertasbih.
Dalam Akal membasuh Hatinya,
Dia terfikir bijaksananya Allah,
Adakah selama ini dia mencari,
Redhanya Manusia?
Bukankah Redha Allah di situ?
Memuaskan hati orang tersayang dan menepikan rasa diri?
Dia mengira-ngira lagi.
Puaskah hati manusia?
Jika diberikan sedikit, mahunya banyak.
Antara Hatinya yan berharap Redha Allah,
Mungkin juga...
Redha manusia dia tidak dapat di dunia,
Kerana Allah memberinya ganjaran di Syurga!
Allah maha bijaksana dan luas kasihnya,
dan luas kasihnya,
Dia amat cinta pada manusia yg cinta padanya..
Allah...
Luasnya MAKNA kasihMu.
Meskipun begitu,
Kurniakanlah
"Rabbana Aatina fiddunnya hasanah, wafil aakhirati hasanah,
waqinaa a'zaabannar.
Mysweetlife-nurindah.blogspot

No comments:
Post a Comment